16 Desember 2009

Sebuah Tanya by Gie


Akhirnya semua akan tiba
pada suatu hari yang biasa
pada suatu ketika yang telah lama kita ketahui

Apakah kau masih berbicara selembut dahulu
memintaku minum susu dan tidur yang lelap
sambil membenarkan letak leher kemejaku ?

( Kabut tipis pun turun pelan-pelan di lembah kasih,
lembah mendala wangi
kau dan aku tegak berdiri,
melihat hutan-hutan yang menjadi suram
meresapi belaian angin yang menjadi dingin )

Apakah kau masih membelaiku semesra dahulu
ketika ku dekap kau,
dekaplah lebih mesra,
lebih dekat ?

( Lampu-lampu berkelipan di jakarta yang sepi,
kota kita berdua,
yang tua dan terlena dalam mimpinya
kau dan aku berbicara
tanpa kata
tanpa suara ketika malam yang basah menyelimuti jakarta kita

Apakah kau masih akan berkata
kudengar derap jantungmu
kita begitu berbeda dalam semua
kecuali dalam cinta ?

( Haripun menjadi malam
kulihat semuanya menjadi muram
wajah2 yang tidak kita kenal berbicara dalam bahasa yang tidak kita mengerti
seperti kabut pagi itu )

Manisku, aku akan jalan terus
membawa kenangan-kenangan dan harapan-harapan
bersama hidup yang begitu biru